Sekam padi merupakan limbah pertanian yang melimpah dan ternyata sangat baik untuk pertumbuhan jamur tiram. Selain mudah didapatkan, sekam padi juga memiliki tekstur yang porous sehingga memungkinkan sirkulasi udara yang baik dalam baglog. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mencoba, berikut adalah panduan praktis langkah demi langkah cara membuat baglog jamur tiram dari sekam padi:
Bahan-bahan yang Dibutuhkan:
- Sekam padi: Jumlahnya fleksibel, tergantung berapa banyak baglog yang ingin Anda buat. Sebagai patokan, untuk 100 baglog berukuran standar (sekitar 1 kg per baglog), Anda bisa menyiapkan sekitar 100-150 kg sekam padi kering.
- Air bersih: Secukupnya untuk merendam sekam padi. Pastikan air bisa merendam seluruh sekam.
- Kapur dolomit: Sekitar 1-2% dari berat sekam padi kering. Jadi, jika Anda menggunakan 100 kg sekam padi, Anda memerlukan 1-2 kg kapur dolomit.
- Bibit jamur tiram (spawn): Kualitas baik. Untuk 100 baglog, Anda mungkin membutuhkan sekitar 1-2 kg bibit jamur tiram. Perbandingan umum adalah sekitar 2-5% dari berat media baglog.
- Kantong plastik tahan panas ukuran tertentu (sesuai kebutuhan): Gunakan kantong plastik PP (Polypropylene) yang tahan panas, biasanya berukuran 17×35 cm atau 18×35 cm dengan ketebalan 0,05 mm. Ukuran ini cocok untuk baglog dengan berat sekitar 1 kg.
- Lakban: Secukupnya untuk menyegel kantong.
- Kapas bersih: Secukupnya untuk filter lubang udara.
- Spirtus (untuk sterilisasi): Botol kecil (misalnya 100 ml) sudah cukup.
- Alat penggali kecil (sendok, spatula kecil, dll.): 1 buah.
Langkah-langkah Pembuatan Baglog Jamur Tiram:
1. Persiapan Sekam Padi:
- Siapkan sekam padi dalam jumlah yang Anda butuhkan. Pastikan sekam padi dalam kondisi kering dan tidak menggumpal.
- Rendam sekam padi di dalam air bersih selama kurang lebih semalam (sekitar 12-24 jam). Proses perendaman ini bertujuan untuk melembutkan sekam padi dan menghilangkan kotoran.
- Setelah direndam, tambahkan kapur dolomit ke dalam rendaman sekam padi. Perbandingan yang umum digunakan adalah sekitar 1-2% dari berat sekam padi kering. Aduk rata hingga kapur dolomit tercampur sempurna.
- Diamkan kembali campuran sekam padi dan kapur dolomit selama semalam. Proses ini membantu menetralkan keasaman sekam padi, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk pertumbuhan miselium jamur.
2. Penirisan dan Pengukusan:
- Setelah didiamkan, tiriskan campuran sekam padi menggunakan kain tipis atau karung bekas. Pastikan air berlebih telah keluar, namun media tetap lembab.
- Masukkan campuran sekam padi yang sudah ditiriskan ke dalam wadah pengukus. Anda bisa menggunakan drum bekas yang dimodifikasi atau alat pengukus sederhana lainnya.
- Kukus campuran sekam padi selama kurang lebih 3 jam. Proses pengukusan ini bertujuan untuk mensterilkan media dari mikroorganisme pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan jamur tiram.
3. Inokulasi (Pemberian Bibit Jamur):
- Setelah proses pengukusan selesai, angkat dan dinginkan campuran sekam padi hingga benar-benar dingin (sekitar 5 jam). Proses pendinginan ini penting agar bibit jamur tidak mati karena panas.
- Siapkan bibit jamur tiram (spawn) yang berkualitas baik.
- Lakukan proses inokulasi di ruangan yang bersih dan minim kontaminasi. Semprotkan spirtus pada tangan Anda dan alat penggali untuk menjaga kesterilan.
- Ambil sedikit bibit jamur tiram menggunakan alat penggali yang sudah steril.
- Campurkan bibit jamur tiram secara merata ke dalam media sekam padi yang sudah dingin. Perbandingan bibit dengan media biasanya sekitar 2-5%. Jadi, jika Anda membuat baglog 1 kg, Anda bisa menambahkan sekitar 20-50 gram bibit jamur tiram.
4. Pengantongan dan Penyegelan:
- Masukkan campuran media sekam padi yang sudah diinokulasi ke dalam kantong plastik tahan panas. Isi kantong hingga padat secara perlahan, namun jangan terlalu penuh. Usahakan berat setiap baglog sekitar 0,8 – 1,2 kg agar optimal.
- Lipat ujung kantong plastik dan rekatkan dengan lakban secara rapat untuk mencegah kontaminasi dari luar.
- Buat satu atau dua lubang kecil di sisi kantong plastik menggunakan benda tajam yang sudah disterilkan. Lubang ini berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan nantinya tempat tumbuhnya jamur. Diameter lubang bisa sekitar 1-2 cm.
- Masukkan kapas bersih ke dalam lubang tersebut sebagai filter untuk mencegah masuknya kontaminan.
5. Inkubasi:
- Pindahkan baglog jamur tiram yang sudah jadi ke ruang inkubasi yang bersih, gelap, dan memiliki kelembaban yang terjaga. Susun baglog secara rapi.
- Biarkan baglog di ruang inkubasi selama kurang lebih 3 minggu hingga miselium (serabut halus berwarna putih seperti kapas) jamur tiram menyebar merata ke seluruh media dalam kantong.
- Setelah miselium tumbuh sempurna, biasanya akan muncul bakal jamur (pin head) yang menandakan baglog siap untuk dipindahkan ke ruang tumbuh.
6. Pemindahan ke Ruang Tumbuh dan Perawatan:
- Pindahkan baglog yang sudah penuh miselium ke ruang tumbuh yang memiliki sirkulasi udara yang baik, cahaya tidak langsung, dan kelembaban yang terjaga (sekitar 80-90%).
- Sobek sedikit bagian ujung kantong plastik di sekitar lubang keluarnya kapas.
- Lakukan penyiraman secara rutin menggunakan sprayer halus untuk menjaga kelembaban ruangan dan baglog (hindari menyiram langsung ke bakal jamur). Penyiraman bisa dilakukan 2-3 kali sehari, terutama pada kondisi udara kering.
7. Panen:
- Setelah beberapa hari, bakal jamur akan tumbuh menjadi jamur tiram yang siap panen. Ciri-ciri jamur tiram siap panen adalah tudungnya sudah mekar sempurna namun belum mengeluarkan spora (biasanya ditandai dengan tepi tudung yang masih melengkung ke bawah).
- Panen jamur tiram dengan cara memutar dan menariknya secara perlahan dari baglog. Usahakan untuk tidak merusak baglog agar bisa menghasilkan panen berikutnya.
Tips Tambahan:
- Jaga selalu kebersihan lingkungan kerja dan peralatan yang digunakan untuk meminimalisir risiko kontaminasi.
- Gunakan bibit jamur tiram yang berkualitas dari sumber yang terpercaya.
- Perhatikan suhu dan kelembaban ruang inkubasi dan ruang tumbuh untuk hasil yang optimal.
- Baglog jamur tiram biasanya dapat menghasilkan beberapa kali panen dengan perawatan yang baik.
Membuat baglog jamur tiram dari sekam padi adalah alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan Anda bisa berhasil membuat baglog sendiri dan menikmati hasil panen jamur tiram yang segar dari kebun rumah Anda. Selamat mencoba!