— Eits, jangan buru-buru yakin dulu, Kawan tani!
Walaupun “si” jamur ini sering kita temui di tumisan bareng wortel dan brokoli, ternyata secara ilmiah jamur bukan termasuk sayur, loh!
Yuk, cari tahu kenapa jamur punya “dunianya” sendiri dalam ilmu biologi.
Jamur dan Sayur, Apa Bedanya Sih?
Kawan tani, di dapur jamur sering diperlakukan kayak sayuran, tapi secara ilmu pengetahuan, jamur itu beda banget sama sayuran. Sayuran itu berasal dari tumbuhan yang punya akar, batang, daun, dan bisa berfotosintesis, alias membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
Sedangkan jamur?
- Nggak punya klorofil, jadi nggak bisa bikin makanan sendiri.
- Hidup dengan cara mengurai bahan organik lain atau jadi parasit.
- Termasuk dalam kingdom Fungi, bukan tumbuhan (Plantae) ataupun hewan (Animalia).
Jadi, walau bentuknya mirip dan sering dimakan bareng sayur, jamur punya “kerajaan atau keluarga” sendiri di dunia makhluk hidup.
Cara Hidup dan Berkembang Biak Jamur
Jamur berkembang biak lewat spora, bukan biji seperti tumbuhan. Ada banyak jenis jamur liar di alam yang bentuk dan cara hidupnya unik, tapi hati-hati ya, nggak semua aman buat dimakan.
Beberapa penelitian di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Harahap et al. (2024) mengenai Identifikasi Morfologi Beberapa Jamur Liar di Kawasan IPB University, menemukan jenis jamur seperti Geastrum dan Auricularia yang punya bentuk menarik dan bisa dimanfaatkan. Tapi ada juga jamur beracun yang berbahaya jika salah konsumsi, sebagaimana diulas oleh para peneliti di UIN Jakarta, yaitu oleh Permatananda et al. (2025) dalam Jurnalnya yang berjudul “Beberapa Jamur Liar yang Berpotensi Menyebabkan Keracunan di Indonesia”.
Kenapa Jamur Mirip Sayur dalam Masakan?
Kalau soal rasa dan nilai gizi, jamur memang mirip sayur karena mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral penting. Makanya jamur sering jadi bahan pendamping sayur dalam berbagai masakan.
Tapi Kawan tani, karena strukturnya beda banget, jamur dianggap punya kategori sendiri, bukan sayuran biasa.
Manfaat Jamur untuk Kesehatan
Selain enak, jamur juga punya banyak manfaat untuk kesehatan. Beberapa jenis jamur seperti tiram dan shiitake mengandung zat yang bisa bantu tingkatkan imun tubuh, antioksidan, dan senyawa bioaktif lain yang bermanfaat.
Penelitian dari Polbangtan Bogor juga menyebut jamur sebagai pangan fungsional — bukan hanya pengisi perut, tapi juga penunjang kesehatan.
Kenapa Kita Perlu Tahu Perbedaan Ini?
- Supaya tidak salah kaprah dalam mengenal makhluk hidup di sekitar kita.
- Biar lebih hati-hati dalam memilih jamur yang akan dimakan, supaya terhindar dari keracunan.
- Menambah wawasan tentang keanekaragaman hayati dan potensi jamur untuk pertanian dan kesehatan.
Gimana, Kawan tani? Sekarang sudah jelas kan kenapa jamur itu bukan sayur? Semoga info ini bermanfaat buat kamu yang suka bertani, masak, atau cuma pengen tahu lebih banyak soal dunia pertanian dan pangan.
Kalau mau bahas topik menarik lainnya, tinggal bilang aja ya!
Referensi
- Harahap, I., Mahardhika, W. A., & Putra, I. P. (2024). Identifikasi Morfologi Beberapa Jamur Liar di Kawasan IPB University. Sciscitatio, 5(2), 104-109.
- Permatananda, P. A. N., Pandit, I. G. S., & Putra, I. P. (2025). Ulasan: Beberapa Jamur Liar yang Berpotensi Menyebabkan Keracunan di Indonesia. Jurnal Biologi Al-kauniyah, 18(1), 42-56.
- Bahar, Y. H., Saskiawan I., & Susilowati, G. (2022). Potensi Jamur Pangan sebagai Pangan Fungsional untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Manusia. Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis, 6(1), 45-58.